Saturday, February 16, 2019

Hadrotus Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari di Mata Santri


Judul: Hadrotus Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari di Mata Santri
Pengarang: Muhammad Mansyur & Fathurrahman Karyadi
Penerbit: Pustaka Tebuireng

Taqdim
Puji syukur alhamdulillah atas segala taufiq dan hidayah-Nya kita bisa terus beraktivitas ber-tafaqquh fi al-din. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan ke hadirat Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga dan shahabatnya yang telah merintis subul al-muttaqin.
Amma ba'd, buku mungil ini adalah hasil wawancara kami dengan KH. Abdul Muchith Muzadi. Kami diamanatkan oleh Bapak Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid untuk menemui Kiai Muchith di kediamannya Jl.Kalimantan 24 Jember, samping Masjid Sunan Kalijogo. Alhamdulillah kami berhasil mewawancarai beliau pada hari Sabtu, 3 Sya'ban 1430 H atau 25 Juli 2009 M, selama kurang lebih tiga jam mulai pagi dan sore. Gus Solah menyuruh kami karena atas usulan ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi yang tak lain adik kandung Kiai Muchith, untuk menggali semua sejarah Kiai Hasyim Asy'ari dan Tebuireng dari saksi sejarahnya langsung.
Cuplikan hasil wawancara sebenarnya sudah dimuat di Majalah Tebuireng edisi 08 tahun 2009. Kemudian Gus Solah menginginkan agar hasil wawancara diketik lengkap dan diterbitkan menjadi buku tersendiri. Akhirnya berkat bantuan dari berbagai pihak dalam waktu singkat buku ini telah tersusun.
Meski sangat kecil dan sederhana, namun buku ini amat berharga. Karena merupakan sebuah rekaman sejarah yang jarang diketahui orang. Semoga buku ini tidak mengurangi nilai dan manfa'atnya bagi generasi NU, penerus perjuangan para ulama dan bagi santri serta alumni Pondok Pesantren Tebuireng pada umumnya.
Lebih dari itu, dalam penyusunan buku ini tentunya masih banyak sekali kekurangan disana-sini yang sudah pasti memerlukan saran dan kritik dari para pembaca sehingga pada terbitan mendatang bisa direvisi lebih baik lagi.
Kepada KH. Abdul Muchith Muzadi kami sampaikan banyak terimaksih yang telah bersedia menjadi narasumber wawancara ini. Juga, untuk KH. Salahuddin Wahid, kami haturkan salam ta'dzim dan terima kasih atas bimbingan dan wejangan dalam penyusunan buku ini. Semoga Bapak Kiai selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam membimbing kami, santri-santri Tebuireng. Amin.
Ungkapan terima kasih juga kami sampaikan teruntuk Kiai Nur Hadi dan keluarga yang telah bersedia menemani kami lima hari di Jember. Juga Ust. Mubarok Yasin, Akhi Miftahul Huda al-Syirbini, Ma'had 'Aly, serta berbagai pihak lainnya yang tak mungkin dituliskan satu-persatu di halaman ringkas ini. Semoga Allah swt mencatat amal baik mereka semua sebagai amal saleh menuju ridho-Nya. Amin.
Tak lupa pula kepada segenap crew Majalah Tebuireng, kami sampaikan syukron kastiron atas dukungan dan motivasinya dalam penyusunan dan penerbitan buku ini, semoga Majalah Tebuireng akan selalu exis, dan bersinar terang.
Akhirnya, semoga buku ini dapat menumbuhkan dan membangkitkan semangat kita dalam mewarisi perjuangan para ulama' dalam mengemban amanah umat dan bangsa ini. Allahummaj'alna minal ulama' al-'amilin, Amiin..Yaa Mujib al-Sailin.

Tebuireng, 25 Syawal 1430 H.
14 Oktober 2009 M.


Penyusun

No comments:

Post a Comment