Saturday, March 7, 2020

Minggu Pertama Kuliah di Kampus Teknik Terbaik Taiwan, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST)


Entah kenapa seorang yang ber-background pendidikan kuliah di kampus teknik negeri orang… mungkin ini salah satu doa yang Allah kabulkan ketika aku masih di bangku SMA, yang mana pada saat itu ada keinginan yang terbesit dalam hati tuk kuliah di kampus teknik terbaik Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), akan tetapi hal tersebut tidak terwujud. Kampus yang berlogo Dewa Ganesha ini menjadi incaran bagi setiap mahasiswa yang ingin menjadi engineer, selain itu mahasiswa yang kuliah disini juga menjadi incaran cewek-cewek cantik dari kampus lain. Wkwkwkw….
Semenjak menyebarnya Virus Corona ke berbagai negara menyebabkan semua sektor pemeriksaan diperketat, salah satunya di negeri Formosa ini. Mulai dari Bandara, saat tiba di Taoyuan International Airport tanggal 11 Februari 2020 (hari selasa) sampai di kampus NTUST selalu di cek temperatur tubuh. Gara-gara menyebarnya virus ini, yang awalnya perkuliah dimulai tanggal 17 Februari diundur sampai tanggal 2 maret dan acara orientasi mahasiswa baru pun ditiadakan. Jika sesuai jadwal awal, mulai tanggal 12-15 februari dilaksanakan orientasi dan registrasi ulang serta pembuatan kartu bank untuk beasiswa, kemudian tanggal 17 mulai perkuliahan secara efektif. Tapi kenyataanya berbeda, semua jadwal itu berubah semenjak negara-negara diserang corona.
Dengan mundurnya waktu perkuliahan selama dua minggu, itu menjadi kesempatan untuk bisa jalan-jalan dan beradaptasi dengan baik di negeri yang muslimnya sedikit ini. Mulai dari belanja perlengkapan tidur, mandi, nyuci dkk, jalan-jalan ke night market, mencari masjid terdekat sampai funbike ke toko alat perabotan rumah tangga yang jaraknya 16 KM dari dormitory. Berangkat jam 10 menggunakan U-Bike (sepeda yang disewakan oleh pemerintah Taiwan) sampai di tempat jam 11.20 dan pulang ke asrama sampai jam 14.30. Perjalanan yang cukup melelahkan, tapi hal itu terbayar dengan pengalaman dan pemandangan alam yang indah.
 2 Maret 2020, adalah awal pertama kali perkuliahan dimulai di kampus ini. seminggu sebelum itu beredar informasi bahwa warga Taiwan yang terjangkit virus corona meningkat, sehingga beberapa tempat umum ditutup, termasuk mushalla kampus dan juga kantin yang mejanya diberi sekat pembatas dari mika (seperti di warnet) yang menyebabkan seseorang tidak bisa berbicara dengan enjoy satu dengan yang lain. Semua pintu masuk kampus di tutup kecuali dua gerbang utama. Setiap orang yang masuk kampus diperiksa temperatur suhu tubuh dan diberi stiker bagi mahasiswa yang dibawah suhu 38'C. Sedangkan asramaku berada di dalam kampus, jadi ketika keluar asrama juga diperiksa dan diberi stiker sebagai tanda bahwa kondisi tubuh sehat.
Dibandingkan dengan kampus lain, NTUST adalah kampus yang tanggap dalam mencegah penyebaran virus corona, sedikit dibilang strict siihh. Tapi bagi saya pribadi itu hal yang baik dan perlu dicontoh. Walaupun penjagaan ketak, perkuliahan tetap berjalan dengan baik. Minggu pertama adalah minggu uji coba mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester ini, mengetahui silabus, karakter dosen, teman yang ikut perkuliahan dan ruangan setiap mata kuliah yang akan diambil. Mahasiswa bisa add and drop mata kuliah sesuka mereka, jika merasa cocok dengan dosen dan lingkungan belajar, mereka tetap add, jika tidak cocok mereka tinggal drop di sistem online. Itu hal yang unik bagi saya, karena di Indonesia, khususnya kampus saya ketika S1, tidak ada sistem tersebut. Selain mata kuliah yang masuk ke sistem (SKS Terhitung), di kampus Taiwan tech ini juga ada mata kuliah tambahan yang SKS-nya tidak dihitung, hal ini sebagai pengetahuan tambahan bagi mahasiswa yang berminat, diantaranya mata kuliah bahasa (Mandarin, Inggris, Jepang, Indonesia dan lain-lain).
NTUST (Taiwan Tech), NTU (National Taiwan University) dan NTNU (National Taiwan Normal University) merupakan kampus besar di Taiwan yang memiliki kerjasama yang sangat baik, setiap mahasiswa bisa mengambil mata kuliah di kampus lain dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan, sehingga banyak mahasiswa dari NTUST mengambil mata kuliah di kampus NTU dan NTNU serta sebaliknya. Para mahasiswa bisa berdiskusi secara leluasa dan mengenal satu dengan yang lain, walaupun berbeda kampus tidak ada halangan untuk tidak mengenal, walaupun sebagian ada yang individualis, mereka hanya mementingkan perkuliahannya saja tanpa memperhatikan sosial sekitarnya. Hal tersebut terserah personal masing-masing, efeknyapun juga kembali kepada mereka sendiri, itu semua adalah pilihan.
 
Jika diibaratkan di Indonesia, Taiwan Tech sama halnya seperti ITB (institut Teknologi Bandung), NTU sepadan dengan UI (Universitas Indonesia) dan NTNU seperti UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) yang backgroudnya pendidikan. Kalau sesuai nama kampus seharusnya aku masuk kampus NTNU, atau NTUE (National Taipei University of Education) akan tetapi fakta berkata beda, NTUST lah yang menjadi takdirku dalam menempuh kuliah S2, kampus teknik yang menjadi impian saat bangku SMA, yang InsyaAllah ini menjadi jalan terbaikku dalam menimba ilmu, (Aamin Yaa Robbal Alamin). Bismillah….


4 comments:

  1. Mantab hus lanjutkan . Best of you đź‘Ť

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Al,,
      Semangat kuliahnya yaa, cepet lulus dan segera lanjut S3 di luar negeri...

      Delete
  2. Semangatttt hus, dan terus berbagi kisah disana

    ReplyDelete