Ketika kita menyalakan sebatang korek,
lalu mengubah posisinya ke berbagai arah, maka nyala api tersebut akan terus
mengarah ke atas, tidak peduli dimana letak bahan bakarnya. Mengapa hal
tersebut bisa terjadi?
Kita tahu bahwa udara panas pasti
bergerak ka atas. Sebuah nyala atau apa pun namanya, pastilah ditarik ke atas
oleh arus udara panas yang mengarak ke atas. Maka, hanya itulah yang perlu kita
ketahui mengapa nyala api mengarah keatas.
Akan tepati yang lebih menantang
adalah, apakah yang disebut nyala? Apakah udara panas sendiri, yang berpendar
karena panas?
Nyala adalah bagian dari ruang dimana
tempat reaksi kimia sedang berlangasung. Pembakaran merupakan reaksi antara
oksigen di udara dengan gas yang dapat menyala. Pertanyaan berikutnya adalah,
bukankah benda padat dan benda cair juga menghasilkan nyala ketika terbakar?
Terus pada kalimat tadi kenapa hanya reaksi oksigen dengan benda gas yang dapat
menyalakan api?
Kayu
dan batu bara merupakan benda padat, dan mereka sugguh dapat terbakar. Bensin
dan Minyak tanah merupakan benda cair dan mereka pun juga dapat terbakar. Akan
tetapi tidak satupun antara mereka yang betul-betul terbakar sampai menjadi gas
atau uap. Uap merekalah yang terbakar, karena hanya uap yang dapat bercampur
cukup akrab dengan udara sampai bersenggolan, senggolan antara molekul-molekul
bahan bakar dan molekul-molekul oksigen dalam udara.
Molekul-molekul
tidak dapat bereaksi, kecuali mereka dapat saling kontak langsung dengan yang
lain. Gas oksigen dalam udara tidak dapat menembus bahan bakar padat dan cair,
maka bahan bakar harus diuapkan dan dipertemukan dengan oksigen, itu sebabnya
kita harus menyalakan api. Kita harus menjadikan bahan bakar cukup panas,
paling tidak disalah satu bagian meskipun kecil, sehingga dapat menguap. Begitu
uap mulai terbakar, panas akibat pembakaran dan reaksi pembakaran melepaskan
panas, lalu menyebabkan penguapan berlanjut sehingga proses terus berlangsung
sampai seluruh bahan bakar habis. (dengan pengandaian oksigen pun terus ada)
Jenis
bahan bakar yang berwujud uap, misalnya metana (yang didistribusikan lewat
pipa) untuk kompor gas, tidak sulit bercampur dengan udara, maka bahan bakar
tersebut hanya cukup dengan menyalakan bunga api. Gas propana dalam tabung
untuk kompor dan gas butana dalam korek api disimpan dalam wujud zat cair
dibawah tekanan. Akan tetapi ketika dibebaskan kedua gas ke udara maka dengan
mudah bercampur dengan udara, sehingga untuk menyalakan api hanya dengan
loncatan bunga api.
Ketika kita menyalakan lilin dengan
korek api, api yang dihasilkan dari korek tersebut membuat lilin meleleh, lilin
yang menjadi cair akan memanjat sumbu, sesuai prinsip pipa kapiler, dan setelah
itu korek api menguapkannya sebagian. Baru setelah itu lilin dapat bercampur
denga udara dan dapat menyala. Tampa sumbu yang dapat mengantarkan lilin
ketempat yang banyak oksigen, batang lilin tidak akan mungkin dapat menyala.
Tetapi,
jika pada hakikatnya nyala api merupakan dua gas yang tidak kelihatan saling
bereaksi, lalu bagaimana cara kita melihatnya?. Dalam kasus batang lilin, nyala
api dapat dilihat, karena oksigen tidak dapat mengalir cukup cepat untuk
bereaksi sempurna dengan seluruh lilin yang menguap dengan cepat. Maka sebagian
lilin tetap tidak terbakar dalam wujud molekul-molekul karbon yang berukuran
sangat kecil, kuning membara karena panas dan tersapu keatas oleh arus udara
panas.
Ketika
kumpulan partikel karbon yang membara terbawa ke atas, oksigen menyambutnya dibagian
tepi sebelah luar, membakar semua pertikel karbon yang berupah memjadi uap
menjadi gas karbon dioksida yang tidak kelihatan. Oleh sebab itu kumpulan
partikel membara semakin keatas semakin sedikit. Itu sebabnya nyala lilin
meruncing ke arah ujung atasnya.
Pada
peristiwa kebakaran gedung-gedung bertingkat, arah nyala api akan terus ke
atas. Akan tetapi bahan bakar yang terkandung dalam bangunan akan habis
terbakar karena bereaksi dengan oksigen menjadi karbon dioksida dengan ditandai
nyala api. Yang menyebabkan gedung hangus terbakar, dan arah pembakarannya
mengarah ke bawah. Prinsipnya seperti batang lilin yang apabila terus menyala
maka batang lilin akan semakin mengecil dan bahkan habis.
Silahkan
kunjungi blog kami blogmubarok.blogspot.com
untuk
mencari beberapa artikel yang menarik, dan bagaimana fisika dan islam menjawab
beberapa pertanyaan yang unik dan mengesankan...
No comments:
Post a Comment