Judul:
Argumen Tarawih 20 Rakaat
pengarang:
Harry Yuniardi. M.Ag
penerbit: Diedarkan
via online dalam versi PDF hanya di web www.ltnnujabar.com untuk semua kalangan
Download: https://drive.google.com/file/d/1R92cxlatmEkeDKGgxZEl_xfbZzXG9CL1/view?usp=sharing
Download: https://drive.google.com/file/d/1R92cxlatmEkeDKGgxZEl_xfbZzXG9CL1/view?usp=sharing
KATA PENGANTAR
Seperti
biasanya, menjelang bulan Ramadlan yang seharusnya penuh berkah, di beberapa
daerah malah penuh kegerahan akibat sebagian kelompok kecil masyarakat selalu
menyerang bentuk peribadahan yang dilakukan oleh masyarakat lain yang berbeda dengannya.
Ya,
shalat tarawih lah yang menjadi jalan mereka untuk memicu keributan, dengan dalih
tarawih keliling (tarling) mendompleng nama MUI, mereka tak henti-hentinya di setiap
kultum menyatakan bahwa tarawih yang benar itu adalah 11 rakaat, dan yang melakukan
dengan 20 rakaat adalah bid`ah. Benarkah seperti itu?
Diskursus
tentang shalat tarawih 20 rakaat, memang merupakan wacana usang bagi sebagian
masyarakat. Namun nisbat kepada warga nahdliyin di beberapa tempat tertentu, wawasan
tentang argumentasi kenapa shalat tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat, jelas sangat
diperlukan. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa masih banyak pihak-pihak yang
kontra, senantiasa menyerang serta menyudutkan mereka yang sudah terbiasa
melakukan shalat tarawih dengan 20 rakaat. Bagi masyarakat awam, ketika mereka
diserang, dipertanyakan dalildalilnya, umumnya hanya bisa tertegun, dan yang
paling menyedihkan, lantas berpindah haluan tidak lagi mengerjakan shalat
tarawih dengan 20 rakaat.
Berangkat
dari rasa prihatin atas kasuskasus seperti itu, selain karena memang saat itu
ditugasi oleh para sesepuh PC NU Kab. Bandung, maka penulis memaksakan sekemampuan,
untuk ikut membekali warga nahdliyin agar dapat mempertahankan argumentasi
amaliyahnya, sehingga mereka semakin yakin atas apa yang telah dikerjakan dan
telah menjadi kebiasaannya, tanpa perlu lagi bimbang meski diserang dengan berbagai
pertanyaan dari berbagai pihak.
Walhasil,
semoga risalah singkat ini bermanfaat, khusus bagi warga nahdliyin, serta bagi
masyarakat umum lain yang tertarik untuk memahami amaliyah warga nahdliyin.
Adapun kekurangan, itu sudah menjadi sebuah keniscayaan, oleh karenanya, sumbang
saran serta koreksi akan penulis terima dengan lapang dada, demi perbaikan ke
depan. Semuanya dari Allah, dan semua akan kembali kepada Allah.
No comments:
Post a Comment