Benda
hitam yang terdapat di dalam pensil sebenarnya adalah grafit, salah satu bentuk
mineral karbon berwarna hitam mengkilap yang mudah remuk menjadi
serpihan-serpihan. Dalam bentuk murni, grafit terlalu gembur untuk disuruh
membuat goresan-goresan yang bagus, rapi dan tajam.
Oleh sebab itu bahan ini dicampur dengan lempung sebagai pengeras dan lilin sebagai pengikat. Maka jadilah sebagai batang isi pensil hitam, dan kaku. yang mana dalam bahasa inggris disebut “lead”, padahal tidak ada kandungan timbal sama sekali didalamnya.
Oleh sebab itu bahan ini dicampur dengan lempung sebagai pengeras dan lilin sebagai pengikat. Maka jadilah sebagai batang isi pensil hitam, dan kaku. yang mana dalam bahasa inggris disebut “lead”, padahal tidak ada kandungan timbal sama sekali didalamnya.
Timbal
atau lead yang sesungguhnya adalah
logam empuk berwarna kelabu yang meninggalkan goresan gelap ketika dicoretkan ke
atas permukaan mulus. Bahan ini digunakan sebagai alat tulis sampai pertengahan
abad ke enam belas, sampai seorang naturalis swiss bernama Conrad von Gesner
(1516 - 1565) mengisikan sedikit grafit kedalam sebatang kayu berlubang dan
menciptakan pensil pertama kali didunia. Kendatipun damikian, grafit tetap
disangka timbal (lead), dan akibat ke
engganan orang untuk berubah, orang berbahasa inggris hitam didalam pensil itu lead, padahal empat telah berlalu,
bahkan Gesner sendiri tampkanya tidak dapat mencegah orang jerman menyebut
pensil dengan kata bleistift, yang
artinya “tongkat atau patok timbal”. Dan sementara itu istilah pensil di Indonesia
yang diturunkan dari bahasa inggris, ternyata berasal dari barasal dari bahasa
latin penicillus, yang berarti kuas.
Tetapi kalau dilacak lebih jauh, penicillus
adalah istilah untuk penis, berarti ekor, namun untuk benda mirip itu yang
ukurannya sangat kecil (gejala bahasa yang disebut diminutif).
Sementara
itu, pensil lunak misalnya pensil 2B yang harus kita gunakan untuk mengarsir
lembar jawaban yang diperiksa melalui komputer. ternyata menghasilkan goresan
lebih gelap, bukan karena partikel-partikel grafit lebih gelap, akan tetapi
karena grafit yang di torehkan ke celah-celah diantara serat-serat kertas lebih
banyak dan penyebabnya adalah kandungan grafit lunak disini lebih tinggi
dibanding lempung yang berfungsi sebagai pengeras. Makin besar kandungan grafit
memungkinkan lebih besarnya partikel-partikel hitam yang tergores ke kertas,
maka hasilnya adalah goresan lebih lebar dan lebih tebal.
Grafit
adalah sejenis mineral mengilap, maka goresan tebal yang ditinggalkan pensil 2B
pada bundaran-bundaran di lembar jawaban dapat memantulkan cahaya. Lembar
jawaban tersebut selanjutnya dilewatkan ke scanner yang secara otomatis mencari
bundaran-bundaran pemantul cahaya. Jika mesin mendeteksi pantulan cahaya dari
tempat yang benar dan tidak mendeteksi pantulan dari tempat yang salah, maka
arsiran yang digoreskan akan mendapat respon dari scanner, sehingga jawaban
benar.
blogmubarok.blogspot.com
No comments:
Post a Comment