Berikut
ini merupakan bahan-bahan yang terdapat didalam produk pencuci pakaian, sabun,
pembersih kaca, deterjen pembersih piring dan sebagainya selain surfaktan.
Asam dan alkali: asam memudahkan pelepasan endapan
mineral, sedangkan alkali berfungsi melawan kotoran berlemak dan berminyak.
Sebagai contoh adalah asam asetat, asam sitrat dan amonia.
Agen antimikroba: berfungsi membasmi mikroorganisme
penyebab penyakit. Sebagai contoh adalah minyak pinus, trikloban dan triklosan.
Agen antiredeposisi: sesudah berhasil melepas kotoran,
kita ingin agar kotoran-kotoran itu tidak kembali lagi ke tempat semula.
Sebagai contoh adalah karboksimetil selulosa, polietilena glikol, dan natarium
silikat.
Pengelantang: menghilangkan noda dan cara
memutihkan dan mencerahkan pakaian. Sebagai contoh adalah natriun hipoklorit (chlorine bleach) dan natrium perborat (color-safe bleach).
Anti sadah: mengatasi kesadahan air yang
mengurangi kinerja surfaktan. Sebagai contoh adalah natrium karbonat (soda
cuci) dan natrium tripolifosfat. Yang belakangan ini merupakan salah satu
fosfat yang paling tidak disukai dalam deterjen. Jika fosfat masuk kedalam
saluran pembuangan rumah tangga kemudian mengalir kesungai-sungai, danau-danau,
mereka dapat merusak lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekologis. Fosfat
dapat menyebabkan ganggang berlimpah, dan ketika air tidak dapat mendukung
perluasan lebih lanjut, maka ganggang tersebut akan mati. Ganggang mati
mengundang bakteri berpesta pora, disamping itu bakteri melahap oksigen yang
terkandung dalam air sehingga menyebabkan ikan mati karena kekurangan oksigen.
Bangkai-bangkai ikan menyebabkan pesta pora bakteri semakin semarak, dan
demikian seterusnya, sehinggan perairan tercemar. Karena alasan tersebut fosfat
tidak boleh lagi didalam deterjen.
Penghambat korosi: melindungi komponen-komponen
logam dalam mesin cuci atau perabotan masak. Sebagai contoh adalah natrium
silikat.
Enzim: bahan kimia alami yang dapat
mempercepat reaksi-reaksi kimia alami. Dalam produk pencuci mereka dapat
mempercepat penghancuran noda-noda tertentu misalnya getah. Sebagai contoh
adalah protease dan selulase.
Agen pelembut kain: melembutkan bahan dan
mengendalikan listrik statis. Sebagai contoh adalah senyawa-senyawa amonium
kuaternet.
Pengharum: menyembunyikan bau-bau dari bahan
lain dan menjadikan kita mengira cucian kita segar.
Pencerah optik: membuat pakaian tampak lebih
cemerlang dengan mengubah cahaya kuning atau cahaya ultraungu yang tidak
kelihatan menjadi cahaya kebiruan dan keputihan. Sebagai contoh adalah stilbena
disulfanat.
Pengawet: melindungi produk dari oksidasi,
hilangnya warna dan serangan bakteri. Sebagai contoh adalah hidroksitoluena
butilat, EDTA
Pelarut: agar semua bahan dapat terlarut
dalam produk berwujud cair. Sebagai contoh adalah etil alkohol dan propilena
glikol.
Agen pengendali dadih (suds): mengendalikan jumlah dadih atau
setidaknya mengusahakan agar tidak menjadi kerak. Sebagai contoh adalah
alkanolamida dan sabun.
blogmubarok.blogspot.com
No comments:
Post a Comment