KITAB FATHUR
IZAR
B
A B II
BERSENGGAMA
DAN RAHASIA DI BALIK MELAKUKANNYA
Ketahuilah
bahwa tujuan utama dari suatu perkawinan adalah mengabdi, mendekatkan diri
kepada Allah SWT, mengikuti sunnah Rasul dan menghasilkan anak (keturunan).
Karena dengan jalan perkawinan kehidupan alam ini akan lestari dan teratur. Dan
dengan meninggalkannya berarti sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini.
Sudah
merupakan sebuah kemakluman bahwa tak akan ada panen tanpa terlebih dulu
menanam benih pada bumi, kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan
teknik pertanian. Dan juga perlu waktu beberapa lama hingga buahnya menjadi
siap panen. Begitu pula tak akan terwujud seorang anak dan keturunan tanpa
terlebih dulu memasukkan sperma suami di dalam indung telur isterinya. Allah
berfirman :
نِسَائُكُمْ
حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوْا لأَِنْفُسِكُمْ
الأية
Artinya
: “Wanita-wanita
kamu semua adalah ladang bagimu. Maka datangilah ladangmu itu semaumu dan
kerjakanlah olehmu (amal-amal yang baik) untuk dirimu sendiri ( QS. Al-Baqarah
: 223 ).
Sebab diturunkannya ayat ini adalah ketika kaum muslimin mengatakan bahwa mereka menggauli isteri mereka dengan posisi berlutut, berdiri, terlentang, dari arah depan dan dari arah belakang. Menanggapi pernyataan kaum muslimin tersebut kaum Yahudi menyatakan: “Tidaklah melakukan hubungan semacam itu selain menyerupai tindakan binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi. Sungguh telah kami temukan ajaran dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di hadapan Allah. Kemudian Allah membantah pernyataan kaum Yahudi tersebut.
Sebab diturunkannya ayat ini adalah ketika kaum muslimin mengatakan bahwa mereka menggauli isteri mereka dengan posisi berlutut, berdiri, terlentang, dari arah depan dan dari arah belakang. Menanggapi pernyataan kaum muslimin tersebut kaum Yahudi menyatakan: “Tidaklah melakukan hubungan semacam itu selain menyerupai tindakan binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi. Sungguh telah kami temukan ajaran dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di hadapan Allah. Kemudian Allah membantah pernyataan kaum Yahudi tersebut.
Jadi
dalam kandungan ayat ini menunjukkan diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi
isterinya dengan cara apapun dan posisi bagaimanapun yang ia sukai. Baik dengan
cara berdiri, duduk atau terlentang. Dan dari arah manapun suami berkehendak
baik dari atas, dari bawah, dari belakang atau dari depan. Dan boleh juga
menyetubuhinya pada waktu kapanpun suami menghendaki baik siang hari atau malam
hari. Dengan catatan yang di masuki adalah lubang vagina.
2.1
Komentar Para Ilmuwan Mengenai Waktu Bersenggama
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Jum’at, maka anak yang
terlahir akan hafal Al qur’an.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam sabtu, maka anak yang
terlahir akan bodoh.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Ahad, maka anak yang terlahir
akan menjadi seorang pencuri atau penganiaya.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Senin, maka anak yang
terlahir akan menjadi fakir miskin atau ridho dengan keputusan dan qodho’-nya
Allah.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Selasa, maka anak yang
terlahir akan menjadi orang yang berbakti kepada orang tua.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Rabu, maka anak yang terlahir
akan cerdas, berpengetahuan dan banyak bersyukur.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Kamis, maka anak yang
terlahir akan menjadi orang yang berhati ikhlas.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Hari raya, maka anak yang
terlahir akan mempunyai enam jari.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sembari bercakap-cakap, maka anak yang
terlahir akan bisu.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di dalam kegelapan, maka anak yang
terlahir akan mejadi seorang penyihir.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah nyala lampu, maka anak yang
terlahir akan berwajah tampan atau cantik.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sambil melihat aurat (farji isterinya),
maka anak yang terlahir akan buta mata atau buta hatinya.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah pohon yang biasa berbuah, maka
anak yang terlahir akan terbunuh dengan besi, karena tenggelam atau karena
keruntuhan pohon.
2.2
Saran Para
Ilmuwan Berkaitan Dengan Hal Bersenggama
Hendaknya
bagi seorang suami memperhatikan empat hal:
1.
Memegang kedua
tangan isteri
2.
Meraba dadanya
3.
Mencium kedua
pipinya
4.
Membaca
Basmalah ketika memasukkan penis pada vagina.
Rasulullah
SAW. bersabda:
مَنْ
جَامَعَ زَوْجَتَهُ عِنْدَ الْحَيْضِ فَكَأَنَّمَاجَامَعَ أُمَّهُ سَبْعِيْنَ
مَرَّةً
Artinya
: “Seseorang
yang menyetubuhi isterinya ketika isterinya sedang menstruasi, maka seolah-olah
dia menyetubuhi ibunya sebanyak tujuh puluh kali”.
2.3
Nafisah
Dharifah
Sebagian
Masayikh (guru besar) dimintai komentar tentang seberapa banyak kenikmatan
dunia, kemudian sebagian Masayikh tersebut menjawab; “Kenikmatan dunia itu
sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Allah berfirman:
وَإِنْ
تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا
Artinya
: ”Bilapun
kamu semua menghitung nikmat Allah maka kalian tak akan sanggup”.
Akan
tetapi kenikmatan yang paling hebat teringkas pada tiga macam kenikmatan yaitu
mencium wanita, menyentuhnya dan memasukkan penis pada vagina”.
Seorang
penyair lewat tembang Rojaznya mengungkapkan :
وَنِعَمُ
الدُّنْيَا ثَلاَثٌ تُعْتَبَرُ # لَمْسٌ وَ تَقْبِيْلٌ وَإِدْخَالُ الذَّ كّرِ
“Kenikmatan
dunia ada tiga macam yaitu menyentuh, mencium dan memasukkan penis”.
Penyair lain mengungkapkan:
وَنِعَمُ
الدُّنَْيَا ثَلاَثٌ تُحْصَرُ #دمَيْك كُوْلِيْت عَامْبُوْع كَارَوْبَارعْ تُرُوْ
“Kenikmatan
dunia itu teringkas menjadi tiga yaitu menyentuh kulit, mencium dan tidur
bersama (dengan isteri).
No comments:
Post a Comment